PjBL dan Pendidikan, Media Pembelajaran Sejarah Berbasis TIK
Oleh: Haifa Bilqis
Pendidikan merupakan salah satu aspek kehidupan yang sangat penting dan erat kaitannya dengan kita semua. Pendidikan telah mengalami banyak perkembangan terutama di tengah era globalisasi, dimana hampir semua hal yang terjadi di penjuru dunia dapat tersebar secara cepat dalam bentuk Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Secara tidak sadar, kolaborasi antara pendidikan dan TIK telah banyak digunakan dan dimanfaatkan di dalam kehidupan sehari-hari sehingga menciptakan model pembelajaran baru. Dari perkembangan teknologi ini, SMA Negeri 2 Cimahi mengembangkan sebuah model pembelajaran yang melibatkan teknologi dan suatu proyek dalam proses pembelajaran atau dikenal dengan Project Based Learning (PjBL) dalam berbagi bidang, salah satunya adalah bidang pendidikan. Perkembangan TIK dan Pendidikan yang selaras menciptakan sebuah media pembelajaran baru yang dapat digunakan di segala bidang pelajaran terutama sejarah.
Namun, telinga kita masih asing dengan berbagai macam istilah yang disebutkan di atas, sebenarnya apa itu Project Based Learning? Bagaimanakah penerapan PjBL terhadap bidang Pendidikan? Apa saja kelebihan serta kekurangan PjBL? Semua pertanyaan tersebut akan terjawab dalam artikel ini.
Menurut Warsono dan Hariyanto (2012: 152) Project Based Learning didefinisikan sebagai suatu pengajaran yang mencoba mengaitkan antara teknologi dengan masalah kehidupan sehari-hari yang akrab dengan siswa, atau dengan proyek sekolah. PjBL bertujuan mengaitkan masalah dalam kehidupan sehari-hari dengan teknologi yang dapat memicu kreativitas serta inovasi siswa dalam menyelesaikan sebuah masalah. Project Based Learning berfokus pada hasil akhir berupa produk tulisan, lisan, visual dan multimedia, serta kegiatan produksi yang memerlukan pengetahuan isi tertentu atau keterampilan. Solusi dari permasalahan tersbut merupakan perpaduan antara teknologi beserta dengan pengetahuan yang diperoleh siswa dengan berperan sebagai profesi yang ada di dunia nyata seperti dokter, guru, inisnyur, ahli lingkungan, dan lain sebagainya. Diharapkan solusi dari setiap permasalahan tersebut dapat bermanfaat bagi banyak orang dan dapat diterapkan di kehidupan nyata. PjBL sendiri dapat diterapkan hampir di segala bidang termasuk ke dalam bidang pendidikan, salah satu contoh yang dapat kita temui adalah media pembelajaran sejarah berbasis TIK.
Tanpa kita sadari kolaborasi antara perkembangan TIK dan pendidikan membawa banyak pengaruh dan perubahan yang kini sulit dipisahkan dalam kehidupan manusia, seperti contohnya e-book yang mematahkan citra buku yang erat dengan tebal dan berat, kini semua orang dapat mengakses jutaan buku dari smartphone berukuran kecil dan ringan. Dan kini telah berkembang banyak aplikasi yang menunjang pembelajaran seperti ruang guru , quipper, google classroom, dan lain sebagainya yang memudahkan proses pembelajaran. Namun, sayangnya perkembangan ini sama seperti koin yang memiliki dua sisi, perkembangan TIK dan pendidikan membawa banyak pengaruh positif dan di sisi lain menimbulkan pengaruh negatif. Perkembangan TIK dan pendidikan secara tidak langsung menyebabkan banyak orang terlena dan melupakan esensial dari suatu ilmu pengetahuan, terutama sejarah. Sejak dahulu, sejarah selalu identik dengan pelajaran membosankan dan rumit, dari sinilah muncul sebuah pertanyaan mendasar bagaimana cara membuat pembelajaran sejarah menjadi lebih menarik? Kolaborasi antara TIK dan pendidikan lah jawabannya.
Menurut Wilkinson (2005; 196) Teknologi Informasi dan Komunikasi merupakan kombinasi teknologi komputer yang terdiri dari perangkat keras dan lunak untuk mengolah dan menyimpan informasi dengan teknologi komunikasi untuk melakukan penyaluran informasi. Perkembangan TIK memungkinkan penyebaran informasi dengan cepat dan akurat dengan jangkauan yang luas, penerapan TIK dapat dikatakan sangat beragam mengingat hingga saat ini TIK masih terus berkembanga. Media pembelajaran sejarah berbasis TIK memungkinkan kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan berlangsung menjadi lebih menarik karena penerapannya yang tidak biasa seperti menggunakan powerpoint interaktif, video pembelajaran menarik, situs internet menarik, dan masih banyak lagi. Selain berdampak positif bagi siswa, media pembelajaran sejarah berbasis TIK ini juga berdampak positif bagi tenaga pengajar karena memudahkan proses pembelajaran, guru tidak perlu menjelaskan dengan panjang lebar mengenai materi yang akan disampaikan karena sudah tersampikan melalui media pembelajaran tersebut, guru hanya perlu menjelaskan materi penting atau menegaskan ulang materi yang telah disampaikan.
Salah satu materi sejarah yang menarik adalah mengenai Kerajaan yang ada di Indoensia. Banyak orang yang tidak mengetahui bahwa di Indonesia pernah berdiri banyak kerajaan. Salah satunya adalah Kerajaan Majapahit atau sering disebut dengan nama Wimatikta merupakan salah satu kerajaan terbesar yang pernah ada di Nusantara. Majapahit terhitung sebagai salah satu kerajaan terlama dalam periode klasik Hindu-Buddha yang pernah berdiri di Nusantara (Rahardjo, 2002; Djafar, 2009). Dampak dari rentang waktu yang panjang tersebut memunculkan sebuah gambaran dinamika kehidupan yang kompleks dan melahirkan perjalanan sejarah yang fluktuatif. Dinamika kehidupan yang kompleks dan perjalanan sejarah yang fluktuatif mengenai Kerajaan Majapahit hanya diketahui oleh segelintir orang mendorong sebuah keinginan untuk memadukan perkembangan TIK dan Pendidikan dalam menciptakan sebuah media pembelajaran sejarah berbasis powerpoin interaktif yang dilengkapi dengan video pembelajaran menarik mengenai Kerajaan Majapahit.
Dalam prosesnya PjBL terbagi menjadi beberapa tahap. Tahap pertama merupakan tahap mengajukan pertanyaan dasar mengenai suatu permasalahan dalam kehidupan sehari-hari, pertanyaan ini diajukan setelah dilakukan observasi atau pengamatan terhadap permasalahan yang ada di sekitar, dalam kasus ini pertanyaan ini berdasarkan kurangnya ketertarikan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran sejarah sehingga menimbulkan pertanyaan, bagaimana cara membuat siswa tertarik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran sejarah? Pertanyaan ini memunculkan sebuah solusi dari permasalahan itu sendiri yang nantinya akan menjadi dasar dari proyek yang akan dikerjakan. Tahap kedua adalah dengan menyusun recana pengerjaan. Berbeda dengan kegiatan pembelajaran pada biasanya dimana guru telah memberikan instruksi, dalam PjBL ini siswa diberikan kebebasan untuk menentukan tema, langkah kerja, alat dan bahan, media yang akan digunakan, dan lain sebagainya. Kebebasan ini membuat siswa belajar bertanggung jawab terhadap proyek yang akan dikerjakan ke depannya. Langkah ketiga adalah penyusunan jadwal kegiatan. PjBL merupakan model pembelajaran dimana hasil akhir yang dikerjakan membutuhkan waktu berkala atau cenderung panjang sehingga dibutuhkan adanya penyusunan rencana kegiatan agar proses pengerjaan PjBL dapat selesai pada waktu yang telah ditentukan dan dalam setiap pertemuan akan terdapat proses nyata menuju hasil akhir. Langkah terakhir adalah penilaian Ketika dilakukan presentasi, presentasi ini meliputi demonstrasi hasil akhir dari proyek, cara kerja, dokumentasi, dan lain sebagainya.
Model pembelajaran PjBL memberikan banyak manfaat yang dapat dirasakan oleh siswa, guru, dan masyarakat. Bagi siswa, PjBL dapat memberikan pengalaman baru yang akan bermanfaat untuk kehidupan siswa setelah lulus dari SMA Negeri 2 Cimahi, seperti pengalaman dalam mengerjakan proyek, pengalaman dalam merencanakan suatu proyek dan menyusun rencana kegiatan, pengalaman dalam bekerja sama dalam suatu kelompok dan lain sebagainya. PjBL juga dapat meningkatkan semangat siswa dalam menerapkan ilmu yang telah didapatkan di kelas dalam solusi suatu permasalahan dan siswa juga belajar untuk membuat kontribusi positif untuk masyarakat. PjBL juga menciptakan suatu kegiatan pembelajaran yang lebih menarik sehingga mendorong semangat dan keaktifan peserta didik. Karena penilaian dari PjBL ini dilakukan dengan cara presentasi, maka PjBL juga mengasah keterampilan siswa dalam berkomunikasi di depan umum. Meski terdapat banyak kelebihan dari PjBL, nyatanya, masih terdapat beberapa kekurangan yang dapat ditemukan. Salah satu contoh yang pertama adalah PjBL menyita banyak waktu siswa sehingga memungkinkan terganggunya aktivitas utama siswa, hal ini menyebabkan siswa menghabiskan cukup banyak waktu dalam melaksanakan pertemuan di luar jam sekolah yang menguras tenaga dan pikiran siswa. Proyek dari PjBL ini memiliki lingkup yang luas dari penerapan berbagai bidang dan memiliki sistematika yang lebih kompleks sehingga secara tidak langsung menyebabkan pengerjaan dari proyek menjadi lebih kompleks dari segi media, metode, alat dan bahan, dan lain sebagainya. Yang terakhir adalah sebagian dari bentuk PjBL ini memerlukan biaya yang tidak sedikit, meskipun pihak sekolah telah mengeluarkan biaya modal untuk setiap kelompok, namun pada sebagian kasus uang modal tersebut tidak cukup untuk menutupi seluruh biaya yang digunakan dalam pengerjaan proyek.
Perkembangan TIK dalam kehidupan telah membawa banyak pengaruh dan perubahan dalam berbagai bidang, salah satunya adalah bidang Pendidikan. Kolaborasi antara perkembangan bidang TIK dan pendidikan telah menciptakan banyak perubahan baru, salah satunya adalah model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) yang erat kaitannya dengan teknologi dan permasalahan sehari-hari yang ada di sekitar siswa. Solusi dari permasalahan ini merupakan penggabungan antara inovasi atau kreativitas siswa dengan ilmu pengetahuan yang telah siswa dapatkan di dalam kelas. Salah satu bentuk penerapan PjBL dengan bidang pendidikan adalah media pembelajaran sejarah berbasis TIK dalam bentuk powerpoint interaktif dengan video menarik mengenai Kerajaan Majapahit. Media pembelajaran berbasis TIK ini dapat meningkatkan semangat dan ketertarikan siswa dalam kegiatan pembelajaran dan memudahkan pekerjaan tenaga pengajar dalam menjelaskan sebuah materi. Dalam pengerjaannya PjBL sendiri memiliki beberapa perbedaan dengan aktivitas pembelajaran biasanya, kegiatan PjBL diawali dengan pertanyaan mendasar mengenai suatu permasalahan yang nantinya jawaban tersebut akan menjadi dasar dari proyek, PjBL juga mengharuskan siswa untuk merencanakan pengerjaan dan menyusun jadwal kegiatan dengan mandiri, dan penilaian dari PjBL dilakukan ketika siswa melakukan presentasi mengenai proyek yang telah dikerjakan. PjBL memiliki banyak kelebihan, namun juga memiliki beberapa kelemahan. PjBL dapat menjadi sebuah model pembelajaran baru dengan pertimbangan senantiasa memperhatikan dan memperbaiki kekurangan dari PjBL itu sendiri.
wah artikelnya sangat jelas dan mudah dimengerti
BalasHapusHebatt sihh, artikel nyaa mantap banget, kalimat antar kalimatnya sangat jelas dan mudah dimengerti 👍👍👍
BalasHapusSangat mengedukasi
BalasHapus